Waspada Mamalia Laut Terdampar! Babinsa Wotgalih Ikuti Bimtek Khusus di Pantai Selatan
![]() |
Foto: tim |
SUARASATUNEWS.ID, Lumajang - Dalam rangka meningkatkan kesiapsiagaan dan pemahaman masyarakat terhadap penanganan mamalia laut terdampar, Babinsa Wotgalih Koramil 0821-11/Yosowilangun Peltu Guntur Rudi Purwanto menghadiri kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Penanganan Mamalia Laut Terdampar yang digelar di Gedung BUMDES Mandiri Sentosa serta di kawasan Pantai Laut Selatan, Desa Wotgalih, Kecamatan Yosowilangun, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Kamis (17/4/2025).
Kegiatan tersebut dilaksanakan sebagai bentuk sinergi lintas sektor dalam menangani kejadian mamalia laut yang terdampar di wilayah pesisir, khususnya di wilayah Kabupaten Lumajang. Dalam bimtek ini, para peserta mendapatkan pembekalan mengenai identifikasi jenis mamalia laut, prosedur penanganan darurat, serta koordinasi lintas instansi saat menghadapi kejadian serupa.
Acara tersebut turut dihadiri oleh perwakilan dari UPT KP3 Probolinggo, Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Denpasar Bali, Dinas Perikanan Kabupaten Lumajang beserta anggotanya, akademisi dari Universitas Airlangga (UNAIR), Kepala Desa Wotgalih, Babinsa, Bhabinkamtibmas Wotgalih, Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Lumajang, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang, Desa Tangguh Bencana (DESTANA) Desa Wotgalih, serta Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Wotgalih.
Saat dikonfirmasi Peltu Guntur Rudi Purwanto, yang mengikuti kegiatan, menyampaikan bahwa keterlibatan TNI di tengah masyarakat bukan hanya sebatas pengamanan wilayah, tetapi juga mendukung kegiatan-kegiatan kemanusiaan dan pelestarian lingkungan.
“Bimtek ini sangat bermanfaat, terutama bagi kami yang berada di wilayah pesisir. Pengetahuan tentang penanganan mamalia laut sangat penting agar ketika terjadi peristiwa terdampar, kita bisa bertindak cepat, tepat, dan sesuai prosedur,” ungkap dia.
Sementara itu, Tim Bimtek menegaskan pentingnya sinergi antar instansi dan keterlibatan masyarakat lokal dalam penanganan mamalia laut terdampar. Menurutnya, kasus terdamparnya paus, lumba-lumba, atau dugong dapat terjadi kapan saja, dan kehadiran masyarakat yang terlatih akan sangat membantu kelangsungan hidup satwa tersebut.
Kepala Desa Wotgalih menyambut baik kegiatan tersebut dan berharap kegiatan serupa dapat terus digelar secara berkala agar semakin banyak pihak yang teredukasi.
Kegiatan diakhiri dengan simulasi langsung penanganan mamalia laut di Pantai Wotgalih, yang melibatkan seluruh peserta. Simulasi yang dilakukan menjadi bagian penting dalam mengasah kesiapan lapangan sekaligus mempererat kerja sama antar instansi dan elemen masyarakat. (Alf/tim).