Kodim 0821/Lumajang Gelar Upacara Bendera 17-an, Teguhkan Komitmen Profesionalisme dan Peran Strategis TNI AD
![]() |
Foto: tim |
SUARASATUNEWS.ID, Lumajang - Dalam rangka menumbuhkan semangat nasionalisme dan memperkuat komitmen terhadap tugas pengabdian, Kodim 0821/Lumajang melaksanakan Upacara Bendera 17-an yang diikuti oleh seluruh personel TNI dan ASN, bertempat di halaman Makodim 0821/Lumajang, Kamis (17/7/2025).
Bertindak selaku Inspektur Upacara, Ws. Kasdim 0821/Lumajang Kapten Inf Wahyutomo, membacakan amanat Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, M.Sc. yang menekankan pentingnya pelaksanaan tugas dengan penuh integritas serta kesiapsiagaan dalam menghadapi tantangan bangsa, baik bersifat militer maupun non-militer.
Memasuki semester kedua tahun anggaran 2025, Pangdam V/Brawijaya menginstruksikan kepada seluruh satuan TNI AD agar memastikan seluruh program kerja dan anggaran dilaksanakan secara efektif, efisien, dan akuntabel. Ditekankan pula agar setiap kegiatan dikelola dengan cermat, profesional, dan mengedepankan asas transparansi demi mendukung penguatan institusi.
"Selain menjalankan program internal, prajurit TNI AD juga memegang peran strategis dalam mendukung program pemerintah, baik di bidang pembangunan maupun penanganan bencana. Kita adalah bagian dari first responder yang harus selalu sigap dan siap sedia dalam kondisi darurat," ujar Kapten Inf Wahyutomo mengutip amanat Pangdam.
Dalam amanat tersebut, Pangdam juga menyampaikan apresiasi kepada satuan-satuan TNI AD yang aktif dalam mendukung program-program unggulan seperti TNI AD Manunggal Air, Manunggal Pangan, renovasi rumah tidak layak huni (RTLH), serta pengoperasian ponton pembersih sampah yang secara nyata menyentuh langsung kebutuhan masyarakat.
“Dukung penuh semua program TNI AD yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Ini adalah wujud nyata dari kemanunggalan TNI dengan rakyat,” tegasnya.
Pangdam juga menyoroti ancaman non-militer yang saat ini marak, seperti judi online (Judol) dan pinjaman online ilegal (Pinjol), yang telah merusak sendi-sendi kehidupan sosial masyarakat, termasuk potensi merusak moral prajurit dan keluarganya.
“Jagalah kehormatan pribadi, keluarga, dan institusi. Jangan sampai kita menjadi bagian dari kehancuran bangsa melalui praktik menyimpang tersebut,” tegasnya. (Alf/tim).