Sinergi Pemerintah Daerah, TNI/Polri, dan TNBTS Perkuat Dinamika Kelompok Tani Hutan di Pasrujambe
![]() |
| Foto: tim |
SUARASATUNEWS.ID, Lumajang - Upaya penguatan peran masyarakat desa penyangga kawasan konservasi terus dilakukan secara berkelanjutan. Danramil 0821-17/Pasrujambe Ony Ariyanto, S.H. melaksanakan kegiatan pendampingan Masyarakat Desa Penyangga dan Pemberian Materi Pengelolaan Dinamika Kelompok yang digelar di Aula Kantor Desa Pasrujambe, Kecamatan Pasrujambe, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, pada Selasa (16/12/2025).
Kegiatan tersebut diikuti sekitar 30 peserta dari unsur pemerintah, aparat kewilayahan, serta Kelompok Tani Hutan (KTH) Tani Sejati dan Tani Sejahtera. Hadir dalam kegiatan tersebut Forkopimcam Pasrujambe, perwakilan TNBTS Pasrujambe, Kepala Desa Pasrujambe serta Babinsa dan Bhabinkamtibmas.
Dalam kesempatan itu, Danramil 0821/17 Pasrujambe Kapten Arm Ony Ariyanto, S.H. menyampaikan bahwa TNI melalui peran Babinsa akan terus hadir mendampingi masyarakat dalam kegiatan pemberdayaan, termasuk pada sektor pertanian dan kehutanan.
“Pendampingan ini merupakan bentuk nyata kemanunggalan TNI dengan rakyat. Kami ingin kelompok tani mampu mengelola organisasi dengan baik, saling mendukung, dan berkontribusi positif bagi lingkungan sekitar,” tegas dia.
Camat Pasrujambe, Muhammad Saiful, S.AP., dalam sambutannya menekankan pentingnya kekompakan dan kesadaran bersama masyarakat desa penyangga dalam menjaga kawasan hutan. Menurutnya, keberhasilan pengelolaan wilayah penyangga sangat ditentukan oleh kemampuan kelompok tani dalam bekerja secara solid dan terorganisir.
“Melalui pendampingan ini, kami berharap kelompok tani hutan tidak hanya kuat secara individu, tetapi juga solid sebagai kelompok. Dinamika kelompok yang sehat akan mendukung kesejahteraan masyarakat sekaligus menjaga kelestarian kawasan,” ujar dia.
Perwakilan TNBTS Pasrujambe, Khaerul Soleh, menjelaskan bahwa pengelolaan dinamika kelompok menjadi kunci dalam menjaga keseimbangan antara kepentingan ekonomi masyarakat dan kelestarian kawasan konservasi.
“Kelompok tani hutan adalah mitra strategis TNBTS. Dengan pengelolaan kelompok yang baik, masyarakat dapat berdaya tanpa harus merusak hutan. Inilah esensi desa penyangga,” pungkasnya.
Melalui kegiatan tersebut, diharapkan terbangun sinergi yang kuat antara pemerintah daerah, TNI-Polri, TNBTS, dan masyarakat, guna menciptakan kelompok tani hutan yang tangguh, berdaya saing, serta peduli terhadap kelestarian lingkungan di wilayah Kecamatan Pasrujambe. (Alf/tim).

%20(6).jpeg)
