Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cegah DBD, Babinsa Selok Anyar Dampingi Fogging di Ponpes Al Haromain

Foto: tim
SUARASATUNEWS.ID, Lumajang - Dalam upaya pencegahan penyebaran penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD), Babinsa Selok Anyar Koramil 0821-08/Pasirian, Sertu Dimas Ariyoso Utomo, turut mendampingi pelaksanaan kegiatan fogging yang digelar oleh Puskesmas Pasirian di lingkungan Pondok Pesantren Al Haromain, Dusun Kalikembar RT 001 RW 002, Desa Selok Anyar, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Selasa (27/5/2025).

Kegiatan fogging merupakan langkah antisipatif untuk memberantas penyebaran nyamuk Aedes aegypti sebagai vektor utama penyakit DBD, terlebih saat memasuki musim yang tidak menentu sering kali menjadi pemicu meningkatnya perkembangan nyamuk.

Petugas dari Puskesmas Pasirian, Hariyanto, Amd. Kep., memimpin langsung proses pengasapan di lingkungan pesantren yang merupakan salah satu tempat dengan potensi tinggi berkembangbiaknya nyamuk karena kepadatan penghuni dan area terbuka yang luas.

Dalam kesempatan itu Sertu Dimas menyampaikan, bahwa keterlibatan Babinsa dalam kegiatan tersebut merupakan bentuk dukungan terhadap program kesehatan masyarakat, sekaligus upaya meningkatkan kesadaran warga akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.

"Kami hadir untuk mendukung kelancaran kegiatan fogging dan memastikan masyarakat, khususnya para santri, mendapatkan perlindungan dari ancaman DBD. Kami juga mengimbau warga untuk rutin melakukan 3M, yakni menguras, menutup, dan mengubur barang-barang yang bisa menjadi tempat genangan air," ujar dia.

Hal senada diungkapkan Kepala Desa Selok Anyar, Nurhasin, yang turut hadir dalam kegiatan tersebut, menyambut baik sinergi antara pihak puskesmas, TNI, dan pondok pesantren. Ia menyampaikan apresiasi atas perhatian yang diberikan terhadap kesehatan lingkungan di wilayahnya.

"Kami berterima kasih kepada Puskesmas Pasirian dan Babinsa yang telah aktif memantau dan melakukan tindakan pencegahan DBD di desa kami. Semoga kegiatan ini bisa menekan potensi wabah dan menjadi pemicu bagi masyarakat untuk lebih peduli terhadap kebersihan lingkungan pondok pesantren," ungkapnya.

Kegiatan fogging berjalan lancar dan disambut positif oleh para warga dan santri. Selain itu, sosialisasi singkat tentang pencegahan DBD juga diberikan kepada warga setempat sebagai bagian dari edukasi kesehatan masyarakat. (Alf/tim).