Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Latihan Penanganan Konflik Sosial 2024, Langkah Nyata Korem 083/Bdj Tingkatkan Kesiapan TNI

Foto : tim
SUARASATUNEWS.ID, Lumajang - Komandan Resimen Induk Kodam V/Brawijaya, Kolonel Inf Mukhamad Albar, S.E., selalu Wadanlat secara resmi membuka Latihan Penanganan Konflik Sosial Tingkat Korem 083/Bdj Tahun 2024, diikuti oleh personel TNI dari berbagai satuan di bawah Korem 083/Bdj dan Jajaran Forkopimda Lumajang, dengan tujuan meningkatkan kesiapan dan kemampuan dalam menghadapi potensi konflik sosial di wilayah, bertempat di Alun-alun Kabupaten Lumajang, Selasa (12/11/2024).

Dalam sambutannya, Kolonel Albar membacakan amanat Danlat Mayor Jendral TNI Rudy Saladin.,MA. mengingatkan para peserta untuk menjalani latihan dengan penuh semangat, loyalitas, dan dedikasi tinggi. Ia menekankan bahwa setiap peserta perlu menerapkan sikap profesional dan proporsional dalam menjalani setiap tahap latihan. 

"Laksanakan latihan ini dengan penuh semangat, loyalitas, dan dedikasi yang tinggi, serta didasari dengan sikap yang profesional dan proporsional," tegas Kolonel Albar.

Kolonel Albar juga menyoroti pentingnya kekompakan antar peserta dalam menghadapi berbagai simulasi yang dirancang untuk melatih kemampuan penanganan konflik sosial. Ia menekankan bahwa solusi dari setiap permasalahan dalam latihan harus dilakukan dengan optimal agar dapat diaplikasikan dalam situasi sebenarnya. 

"Jaga kekompakan seluruh peserta latihan, terapkan ilmu yang telah dimiliki dalam setiap penyelesaian masalah sehingga aplikasi solusi masalah mendapatkan hasil yang optimal," imbuhnya.

Selain itu, Kolonel Albar memperingatkan peserta untuk menghindari sikap masa bodoh atau acuh tak acuh selama latihan. Menurutnya, sikap tersebut dapat mengganggu kelancaran dan efektivitas jalannya latihan. 

"Hindari sikap masa bodoh atau tidak mau tahu dalam latihan yang dapat mengganggu kelancaran jalannya latihan," tegasnya.

Latihan ini merupakan salah satu langkah nyata Korem 083/Bdj dalam meningkatkan kesiapan personel menghadapi potensi konflik sosial. diharapkan para peserta dapat memiliki kesiapan yang lebih baik dalam menangani berbagai bentuk gangguan stabilitas yang mungkin terjadi di wilayah tugas mereka, serta meningkatkan kerjasama dan responsifitas dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. (Alf/tim).